LAPORAN
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Analisis Sistem Informasi Eksekutif di PT. HM Sampoerna Tbk.


Hasil gambar untuk logo unipdu 
Disusun Oleh :

Khilmi Maghfuri                  (4115056)










PRODI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG





KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas ridho dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan ini. Maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Sistem Informasi Eksekutif pada Jurusan Sistem Informasi di Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang.
Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui beberapa kesulitan dan hambatan, di samping itu juga menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan lainnya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.
Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada: Bapak Endang Kurniawan. selaku Dosen Pengampu tugas laporan pada Jurusan Sistem Informasi di Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bantuan dan bimbingan dengan ikhlas dan penuh rasa sabar.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Jombang, 09 November 2017


Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang

Maraknya peristiwa kerugian yang dialami oleh suatu komunitas masyarakat karena kerusakan lingkungan hidup tempat mereka tinggal akibat beroperasinya suatu perusahaan makin menimbulkan sinisme masyarakat terhadap keberadaan suatu perusahaan. Apakah perusahaan memang didirikan semata-mata hanya untuk mengejar keuntungan, yaitu keuntungan para pemegang sahamnya dan mengabaikan kepentingan masyarakat sekitar dan lingkungan hidup di mana perusahaan menjalankan aktivitas bisnisnya? Apa sebenarnya yang menjadi tujuan didirikannya suatu perusahaan?
Dari asal katanya, ‘company’ (perusahaan) berasal dari dua kata dalam bahasa Latin (‘cum’ dan ‘panis’) yang berarti memecahkan roti bersama-sama. Karena itu, ide asli dari pembentukan suatu perusahaan sebenarnya memiliki konotasi komunal/sosial. Dari asal kata tersebut, menarik menyimak pendapat Dave Packard (co-founder dari Hewlett Packard Company) mengenai tujuan berdirinya suatu perusahaan:
I think many people assume, wrongly, that a company exist simply to make money. While this is an important result of a company’s existence, we have to go deeper and find the real reasons for our being. As we investigate this, we inevitably came to the conclusion that a group of people get together and exist as an institution that we called a company so that they are able to accomplish something collectively that they could not achieve separately – they make contribution to the society, a phrase which sounds trite but is fundamental.”
Karena itu, sebenarnya, berdirinya suatu perusahaan tak terlepas dari peran perusahaan tersebut terhadap masyarakat  sekitarnya.  Seperti  dikatakan oleh B. Tamam Achda, memang diakui bahwa di satu sisi sektor  industri atau korporasi skala besar  telah banyak memberikan kontribusi  bagi pertumbuhan  ekonomi nasional  tetapi

di  sisi  lain, eksploitasi sumber-sumber daya alam oleh  industri  telah menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan yang parah. Hal  inilah yang menjadikan penulis mengambil PT. HM. Sampoerna Tbk. sebagai bahan analisis sistem informasi eksekutif ditinjau dari peranan teknologi informasi dan manajemen pada perusahaan tersebut.
1.2   Tujuan Penulisan

 (Studi Kasus 1):
1.        Memahami peranan teknologi informasi, terutama untuk memenangkan persaingan dan mengembangkan perusahaan.
2.        Melihat aplikasi riil penerapan teknologi informasi pada beberapa perusahaan global.
3.        Memahami penerapan teknologi informasi yang berbasis pada measurementexperimentationsharing, dan replication.

(Studi Kasus 2)
1.        Mengetahui peran Sistem Teknologi Informasi dalam mengembangkan Manajemen Strategis.
2.        Mempelajari pentingnya divisi Teknologi Informasi dalam menjalankan proses bisnis di beberapa perusahaan dan aplikasinya.
3.        Mengetahui pentingnya peran CIO dalam suatu perusahaan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

 2.1 Peran Teknologi Informasi dalam Bisnis
Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis Teknologi Informasi senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agar setiap penerapan Teknologi Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu kepada Arsitektur Teknologi Informasi Perusahaan, penerapan Teknologi Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut : Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di dalam Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain.

1.      Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan antara lain sistem penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.
2.      Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.

Departemen TI sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan

uang, hal inilah yang kadang menjadi problematik tersendiri bagi departemen TI di perusahaan. Terkadang banyak perusahaan memandang sebelah mata akan peran TI dalam menunjang proses di Perusahaan tersebut, memang belum banyak alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar TI berperan atau ikut andil dalam memajukan perusahaan Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Dan yang akan dibahas disini adalah khusus penerapan Teknologi Infromasi dan Komunikasi dalam Perusahaan. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja, misalnya pada penerapan Enterprice Resource Planning (ERP).
ERP adalah salah suatu paket piranti lunak (software) yang dapat memenuhi kebutuhan suatu perusahaan dalam mengintegrasikan keseluruhan aktivitasnya, sehingga bisnis dapat berjalan dengan tingkat pelayanan pelanggan dan produktifitas yang tinggi, biaya dan inventory yang lebih rendah serta menyediakan dasar dalam pelaksanaan e-commerce yang efektif.
Sistem Informasi secara umum mempunyai beberapa peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai berikut:
1.  Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada di luar kontrol perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.

2.  Reduce costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional.


3.  Add Value.
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.

4.  Create new realities
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan ecommerceeprocurementecustomereloyalty, dan lain sebagainya, pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.

Dalam lingkungan konvensional, hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan TI dikembangkan melalui beberapa lapisan; dari perencanaan, analisa dan perancangan. Dapat dipahami bila pada ligkungan seperti ini TI memiliki pengaruh yang kecil terhadap strategi kompetitif perusahaan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan TI di lingkungan bisnis, semakin terlihat tidak ada lagi pemisahan antara TI dan Strategi kompetitif perusahaan, karena semua strategi kompetitif harus memiliki TI sama halnya dengan memiliki marketing, produsen dan keuangan.
Strategi TI membantu manager untuk mendefinisikan batasan pembuatan keputusan untuk tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan singkat dalam menentukan tindakan untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan perbedaan mendasar antara Strategi TI dan perencanaan IT. Strategi TI merupakan kumpulan prioritas yang menguasai pembuatan keputusan bagi user dan proses data profesional. Hal itu merupakan bentuk aturan framework untuk kegunaan TI dalam perusahaan, dan menjelaskan bagaimana seorang eksekutif senior pada perusahaan akan berhubungan pada infrastruktur IT.Perencanaan TI pada hal lain, memfokuskan pada pelaksanaan dari Strategi IT.
Perencanaan Strategis Sistem Informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang dibuat berdasarkan Perancangan Startegis Sistem Informasi yang baik, akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapian bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini, penerapan dari teknologi informasi untuk menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan performa bisnis. Strategi TI diperlukan sebagai :
1.      pengetahuan mengenai teknologi baru;
2.      membantu dalam perencanaan taktis dan strategis;
3.      dibahas dalam diskusi perusahaan, dan
4.      memahami kelebihan dan kekurangan teknologi.

Semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan Sistem Informasi yang layak dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya Perancangan Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan Perencanaan Strategis Sistem Informasi menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen SI/TI.
Sistem dan Teknologi Informasi sebagai Enabler menuntut perusahaan / organisasi untuk mengaplikasikan teknologi bukan hanya untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk menciptakan peluang dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan teknologi dan sistem informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem informasi dalam organisasi itu sendiri, dimana TI mendukung perusahaan/organisasi pada level :
1.      Strategik : relevan dengan target pencapaian jangka panjang dan bisnis secara keseluruhan.
2.      Taktis : diperlukan untuk mencapai rencana dan tujuan strategis dalam rangka melakukan perubahan menuju sukses.
3.      Operasional : proses dan aksi yang harus dilakukan sehari-hari untuk menjaga kinerja.
2.2 Keterkaitan Bisnis dengan SI/TI

1.      Melakukan sinergi antara external dan internal domain.
2.      Pilihan strategis external harus selaras dengan pengaturan internal.
3.      Domain TI : Strategi untuk TI harus terlihat pada external domain: menentukan posisi/formula perusahaan dalam pasaran produk TI.
4.      TI enabler: menentukan atau membentuk strategi bisnis (tidak hanya berfungsi sebagai response/support terhadap kebutuhan strategi bisnis).
5.      Integrasi Fungsional TI bagi perusahaan: Strategi bisnis dan strategi TI, pada tingkat eksekusi dan fungsional.
6.      Operasional bisnis dan infrastruktur TI : Hubungan antara administrasi proses bisnis dan proses TI supaya eksekusi strategi dapat dilaksanakan.


















BAB III
PEMBAHASAN

 3.1 Profil PT. HM. Sampoerna Tbk.

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) merupakan perusahaan rokok terkemuka Indonesia. PT. HM. Sampoerna memproduksi sejumlah kelompok merek rokok kretek yang dikenal luas, di antaranya Sampoerna ASampoerna KretekSampoerna , serta “Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam Soe.
Tujuan perusahaan tersebut adalah untuk menawarkan pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia. Hal ini yang dilakukan dengan senantiasa mencari tahu preferensi perokok dewasa dan memberikan produk yang dapat memenuhi ekspektasi mereka. Perusahaan bangga atas reputasi yang perusahaan raih dalam hal kualitas dan inovasi, serta standar tata kelola PT. HM. Sampoerna yang tinggi.
Pada akhir tahun 2015, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 35% di pasar rokok Indonesia, berdasarkan hasil Nielsen Retail Audit Results Full Year 2015. Sembari menantikan hasil kinerja Sampoerna di tahun 2016, kepemimpinan Sampoerna terus dijalankan oleh Dewan Direksi dan tim manajemen berpengalaman yang memadukan bakat-bakat terbaik untuk memimpin sekitar 29.500 karyawan Sampoerna dan juga anak-anak perusahaannya. Selain itu, Sampoerna juga bekerja sama dengan 38 unit Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang berada di berbagai lokasi di Pulau Jawa dalam memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang secara keseluruhan memiliki sekitar 41.900 karyawan. Perusahaan menjual dan mendistribusikan rokok melalui 106 kantor area penjualan di seluruh Indonesia.


Tahun 2016 merupakan tahun yang istimewa bagi Sampoerna, ditandai dengan hari ulang tahun yang ke-103. Dalam dua tahun terakhir, beberapa tonggak penting tercapai, termasuk ekspansi kapasitas produksi di Karawang, Jawa Barat yang ditujukan untuk ekspor ke berbagai negara di Asia Pasifik dan Eropa. PT. HM. Sampoerna berkomitmen untuk menghadirkan praktik terbaik secara efektif sekaligus mengembangkan warisan sejarah Sampoerna selama lebih dari 100 tahun di Indonesia.
Sebagai salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, Sampoerna bangga pada tradisi dan filosofi yang menjadi dasar kesuksesan perusahaan yang didukung dengan merek-merek yang kuat serta karyawan-karyawan terbaik, sambil terus berinovasi untuk masa depan yang lebih gemilang.
3.2 Analisis Perusahaan
3.2.1 Studi Kasus 1
A.      Peranan Teknologi Informasi
Teknologi informasi memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan sebuah bisnis. Peranan utama teknologi informasi adalah membuat proses bisnis lebih terintegrasi, lebih cepat, tepat, dan informasi yang dibutuhkan selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Perusahaan tanpa teknologi informasi akan jauh tertinggal dari perusahaan lainnya, sehingga sekarang tanpa disadari teknologi informasi sudah melekat di semua lini perusahaan. Menurut Brynjolfsson ada empat pendekatan suksesnya IT terhadap sebuah perusahaan :
1.      Measurement
Dengan mempelajari data yang diperoleh melalui pemanfaatan IT, perusahaan bisa mempunyai pengetahuan yang lebih baik mengenai pelanggan, proses bisnis, kualitas produk dan celah dari rantai pasok mereka. Sehingga perusahaan bisa terus meningkatkan kinerjanya.
Experiment berdasarkan halaman web digunakan oleh para perusahaan tersebut untuk melihat respon dari pelanggan mereka, sehingga perusahaan dapat memilih page untuk webnya yang optimal dimana respon dari pengunjung cukup bagus.
Dengan berkembangan IT , berbagi  informasi dan knowledge menjadi lebih mudah. Dengan kemudahan berbagi informasi ini diharapkan perusahaan dapat melahirkan inovasi-inovasi yang tentunya dapat mendukung perkembangan bisnis perusahaan.
            Dengan pemanfaatan IT, keunggulan proses bisnis dapat di replikasi untuk semua area bisnis atau store lain, sehingga dapat memperbaiki sistem secara menyeluruh dari bisnis perusahaan. Dengan melakukan replikasi sistem informasi ke semua store, perusahaan mendapat keunggulan di semua network perusahaan.
Bagi PT. HM. Sampoerna, teknologi sistem informasi memiliki peranan penting bagi kemajuan perusahaan tersebut. Pertama, dapat cepat merespons perubahan resep rokok, seluruh informasi data dapat dengan cepat dikoordinasikan ke semua departemen. Sedangkan yang kedua, ketika seorang staf memerlukan komputer baru dan manajer sedang tidak ada di kantor dan harus menunggu untuk meminta persetujuan, ini merupakan salah satu hal yang tidak efisien. Setelah TI diterapkan, staf itu dapat langsung memberitahukan lewat jaringan sehingga manajer langsung dapat memberi persetujuan.
B.        Penerapan Implementasi TI real di Perusahaan Global
Sebagian besar perusahaan besar di Indonesia telah meyakini bahwa peranan sistem informasi dan teknologi (SI/TI) dapat menjadikan segala kegiatan operasional dalam perusahaan menjadi lebih mudah dan cepat.
Perkembangan sistem dan teknologi informasi yang sangat cepat sekarang ini, dapat membuat dunia bisnis dan tingkat persaingan akan semakin meningkat, sehingga menjadikan sistem dan teknologi informasi (SI/TI) tersebut memegang peranan penting bagi perusahaan dalam mencapai tujuan.
Keberhasilan mengimplementasikan sistem TI tak lepas dari permasalahan. TI harus direncanakan dengan hati-hati dan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk kesuksesan TI dari perusahaan. Beberapa langkah dalam metode SDLC (system development life cycle) untuk membeli paket software, antara lain:
1.       Langkah pembelian dalam tahap definisi

a)       Analisis kelayakan
Langkah ini menentukan apakah rencana sistem ini ekonomis dan menguntungkan. PT. HM Sampoerna menilai apakah sistem yang dirancang lebih menguntungkan membuat atau membeli dari vendor.
b)       Mendefinisikan keperluan
Langkah ini sangat penting pada pendekatan SDLC. SDLC menyampaikan spesifikasi secara detail apa yang harus dilakukan dari sistem pada waktu tertentu input harus diterima, input harus dijual, proses harus dilakukan, dan pelaksanaan harus meyakinkan. Mendefinisikan keperluan harus lengkap, akurat,dan detail karena akan digunakan untuk mendesain program dan dapat menentukan kualitas program. PT. HM Sampoerna memerlukan waktu beberapa tahun dalam mengumpulkan dan mengukuhkan apa yang diperlukan TI.
c)       Menciptakan short list dari paket
Dalam membangun TI pada PT. HM Sampoerna, konsultan membantu perusahaan dalam beberapa bagian project. Perusahaan juga menggunakan internet, yellow pages, dan brosur.

d)       Menerapkan kriteria untuk seleksi
Dalam tahap ini, baik tim bisnis dan tim TI harus dapat bekerja bersama untuk menentukan kriteria yang relevan untuk paket dan vendor yang terbaik untuk perusahaan.
e)       Memilih paket
1.      HM Sampoerna memilih paket Oracle.
2.      Tahap konstruksi
3.      Tahap Implementasi
Keputusan perusahaan untuk menggunakan phasing strategy sangat tepat karena karakteristik dari PT. HM Sampoerna sebagai perusahaan yang sangat besar dengan sistem yang sangat luas dan kompleks. Karena strategi ini menggunakan waktu yang lama.
Langkah dari tahap ini adalah:
·         Pemasangan
Tahap pemasangan pada SDLC memerlukan rencana pemasangan, data cleanup, dan perubahan. Faktor kunci kesuksesan dari pemasangan paket sistem adalah kualitas dari vendor selama tahap ini berlangsung.
·         Pelaksanaan
HM Sampoerna mempunyai kemudahan untuk memperoleh dukungan dari vendor ketika timbul masalah.


·         Pemeliharaan
HM Sampoerna juga memikirkan faktor ini meskipun pemeliharaan merupakan tugas dari vendor sebelum paket diganti. Untuk mempersiapkan diri menghadapi hal yang terburuk, PT. HM Sampoerna menyusun rencana kuat yang terpisah untuk devisi TI dengan memberikan kesempatan lebih untuk para karyawan memperdalam pengetahuan tentang sistem dan keahlian TI yang lain, sehingga ini akan mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap vendor.
Meskipun penerapan TI ini sudah direncanakan untuk jangka panjang, sebaiknya PT. HM Sampoerna selalu melakukan perubahan-perubahan kecil untuk membantu meraih keberhasilan dari pelaksanaan paket software baru ini. Setelah divisi TI terpisah dari perusahaan, bagian terpenting dari perusahaan yang baru ini harus tetap memperhatikan aktivitas pemeliharaan dari sistem TI PT. HM Sampoerna tanpa menutup kesempatan untuk melayani perusahaan lain. Untuk pelayanan yang disediakan PT. HM Sampoerna, dapat memberi harga apa yang disebut metode transfer prising sehingga perusahaan baru tersebut dapat mengatur keuangannya sendiri.
homepage-sampoerna

Gambar 3.1     Halaman Utama PT HM. Sampoerna Tbk (www.sampoerna.com)
C.   Pendekatan Teknologi Informasi
Brynjolfsson menyebutkan ada 4 cara untuk memanfaatkan teknologi TI yang dimiliki perusahaan. Apakah cara lain yang dapat perusahaan lakukan untuk meningkatkan keuntungan strategis mereka dengan pemberdayaan teknologi IT?
Sangat banyak cara penerapan TI dalam perusahaan. TI digunakan hampir diseluruh lini perusahaan, sehingga hampir seluruh proses yang dilakukan perusahaan dari hulu ke hilir dapat menerapkan IT. Brynjolfsson memperkenalkan 4 cara pendekatan implementasi TI ke dalam perusahaan, yaitu melalui :

1.      Pengukuran (measurement)
Metode ini menyatakan bahwa perusahaan dapat mengukur aktivitas pelanggannya menggunakan teknologi informasi, sehingga dengan mudah perusahaan dapat menentukan strategi bisnis yang akan dipakai.
2.  Eksperimen (experimentation)
Perusahaan terkadang membutuhkan percobaan langsung ke pelanggan terkait dengan fitur  produk atau jasa yang akan diluncurkan. Teknologi informasi memberikan kemudahan untuk melakukan hal ini. Bisa dikatakan tahapan ini merupakan langkah berikutnya setelah dilakukan pengukuran.
3. Berbagi (sharing)
Terkadang hanya inovasi-inovasi besar yang diumumkan di muka publik, akibatnya inovasi sederhana tanpa sadar tertutup. Teknologi informasi membuat masyarakat dapat melihat nilai-nilai inovasi mulai dari yang paling sederhana sampai inovasi yang memiliki nilai komersial tinggi. Inovasi sederhana belum tentu akan memberikan dampak sederhana juga untuk kelangsungan perusahaan, terkadang inovasi kecil pada tata cara kerja akan memberikan benefit tinggi.
4. Replikasi (replication)
Teknologi informasi akan tinggi nilai gunanya jika sesuai dengan alur sistem perusahaan. Perusahaan yang mampu menerapkan teknologi informasi yang sesuai, tentu saja dapat meningkatkan kinerja mereka. Tidak semua lini bisnis perusahaan berbeda nyata, sehingga dimungkinkan terjadi sharing informasi antar perusahaan. Dua perusahaan yang karakteristiknya mirip dapat saling meniru teknologi informasi.
Metode-metode di atas memberikan pemahaman bahwa teknologi informasi dapat digunakan melalui banyak cara, tidak hanya keempat cara tersebut, berikut beberapa contoh lainnya :
1.      Aliansi Strategis
Aliansi dua perusahaan atau lebih dalam menghasilkan suatu produk bukan hanya bisa meringankan beban anggaran dan mempersingkat waktu, tetapi juga mempercepat proses produksi.
Praktik aliansi akan memberikan efek positif pada produk yang dihasilkan, produk tetap inovatif, dan diharapkan mampu meraih perhatian khalayak.
Aliansi membantu perusahaan untuk mentransformasikan operasinya dan memperoleh akses pada berbagai sumber-sumber baru teknologi, pasar dan wawasan yang mungkin sulit dipelajari sendiri. Berbagai bentuk aliansi seperti penggabungan (merger), peleburan (consolidation), dan pengambilalihan (acquisition) menjadi pilihan strategis untuk memperkuat kinerja perusahaan.
Ada beberapa alasan utama yang menjadi motivasi aliansi strategis. Alasan – alasan tersebut adalah sebagai berikut:
a.        Untuk meningkatkan dalam pemasaran global. Contohnya ketika perusahaan mobil Ford beraliansi dengan Mazda Motor Corp. untuk meraih pangsa pasar Asia.
b.       Nilai tambah atau perluasan pada lini produk perusahaan.
c.        Perluasan distribusi dan menyediakan akses pada material.
d.       Untuk mengatasi mahalnya biaya research and development, yang merupakan beban bagi perusahaan untuk melakukan terobosan-terobosan baru.
e.        Mengembangkan dan meningkatkan operasi, fasilitas dan proses serta menyediakan akses pada kapabilitas, pengetahuan baru, dan teknologi baru.
f.        Menurunkan risiko dan mengatasi ancaman-ancaman dalam persaingan.
g.       Untuk mempercepat inovasi dan pengenalan produk baru.
h.       Untuk mengatasi integrasi beberapa teknologi.
i.         Untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya.
j.         Untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan selera konsumen yang beragam sehingga perusahaan akan semakin dekat dengan konsumennya.

Dari sisi strategis, PT. HM. Sampoerna diakuisisi oleh Philip Morris International Inc. sebesar 98% saham PT HM Sampoerna, dengan nilai transaksi hampir Rp 19 Triliun pada bulan Mei 2005 demi mendapatkan omset sekitar Rp 9 Triliun.
Philip Morris International Inc. adalah perusahaan tembakau internasional, merupakan bagian dari Altria Group Inc., yang berkantor pusat di Lausanne, Swiss. Memiliki lebih dari 60 pabrik dan jaringan bisnis di 160 negara. Didukung oleh lebih dari 80 ribu karyawan. Produk unggulannya: Marlboro, L&M, Virginia Slims, Basic dan Parliament. Saat ini menguasai 14,5% pangsa pasar rokok internasional. Tahun 1981-2005, volume produksi rokoknya bertumbuh dari 249 miliar batang menjadi 805 miliar batang. Pada 2004, pendapatan bersih yang dibukukan sebesar US$ 39,5 miliar, pendapatan operasional perusahaan US$ 6,6 miliar.
2.      Research and Development secara annual
Sistem perusahaan mungkin tidak akan berubah secara drastis dalam jangka waktu panjang, namun dibutuhkan penyesuaian secara berkala untuk menghadapi gejolak pasar dalam jangka pendek. Perusahaan wajib terus mengembangkan teknologi informasi yang telah diterapkan untuk mengimbangi perubahan ini. Kualitas bahan baku pada Sampoerna sudah dipercaya baik karena sudah berdiri lebih dari seratus tahun. Produk-produk sampoerna mampu bersaing dan menguasai pangsa pasar dengan ke empat perusahaan rokok lain terbesar di Indonesia. Inovasi terbaru produk sampoerna mampu membuat daya tarik tersendiri bagi peroko di Indonesia. PT HM SAMPOERNA memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap masyarakat sekitar. Terbukti dari adanya tim Sampoerna Rescue(SAR) peduli bencana alam dan mendirikan sekolah bisnis bernama Sampoerna School of Business dan Akademi Putera Sampoerna Foundation.
3. Konsultasi Sistem Bisnis
Pada prinsipnya, konsultasi wajib dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan, namun khusus untuk teknologi informasi, konsultasi dilakukan dengan melibatkan banyak pihak. Sistem yang terintegrasi menuntut kerjasama seluruh pelaku bisnis, dan harus diperkuat dengan peranan akademisi untuk menentukan inovasi terkini terkait sistem tersebut.
4. Pengontrolan Sistem down and up
Sistem yang baik wajib mengolah data yang benar dengan proses yang benar juga, sehingga didapatkan informasi yang sebenar-benarnya. Pengontrolan sistem berfungsi untuk mencegah terjadinya pemasukan data yang salah.
Operasional PT. HM. Sampoerna sehari-hari tidak hanya meliputi produksi rokok, tetapi juga mencakup cara perusahaan berbisnis dan berinteraksi dengan dunia di luar kantor perusahaan, baik secara lokal ataupun global.
Salah satu tujuan utama PT. HM. Sampoerna adalah menjadi perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial, di tingkat lokal maupun global. Di setiap negara tempat produk dijual, perusahaan dipandu oleh prinsip dasar yang sama:
1.      HM. Sampoerna menyampaikan dampak serius merokok terhadap kesehatan. Perusahaan menganjurkan regulasi tembakau yang efektif, berdasarkan bukti serta berlandaskan pada prinsip pengurangan bahaya.
2.      HM. Sampoerna mendukung pelaksanaan dan pemberlakuan tegas ketentuan yang mengatur usia minimum pembelian produk tembakau. Perusahaan juga bekerja sama erat bersama pengecer dan mitra lain untuk menerapkan program pencegahan merokok di kalangan anak dan remaja.
3.      HM. Sampoerna bekerja sama dengan pembuat kebijakan, lembaga penegak hukum, dan pihak pengecer untuk memerangi perdagangan ilegal rokok palsu dan selundupan.
Perusahaan menerapkan kebijakan dan program untuk menjalankan operasi yang mendukung keberlanjutan, termasuk mengurangi penggunaan sumber daya alam, menurunkan emisi karbon, mendaur ulang serta mengurangi limbah. Perusahaan bekerja sama dengan petani dan pemasok untuk mengembangkan pertanian tembakau yang berkelanjutan.
Melalui program Agricultural Labor Practices (ALP/Praktik Tenaga Kerja Pertanian), perusahaan bekerja sama dengan pemasok dan petani, lembaga masyarakat, dan pemerintah untuk mengatasi masalah pekerja anak dan pelanggaran lainnya tentang ketenagakerjaan terkait dengan mata rantai pasokan.
HM. Sampoerna berkontribusi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat lokal di mana perusahaan beroperasi dan menghasilkan tembakau dengan membantu masyarakat melalui kegiatan sosial, kegiatan sukarela, dan dukungan terhadap berbagai lembaga nirlaba.

3.2 Studi Kasus 2

  1. Manajemen Strategik

Gambar 2     Siklus Manajemen Strategik

Manajemen strategi merupakan suatu proses sebagai panduan utama untuk mengalokasikan seluruh sumber daya pada organisasi dengan tetap menjaga sumber daya manusia dalam kondisi yang terbaik (Hunton et. al, 2004). Sedangkan Gluck et. al (1999) menjelaskan bahwa manajemen strategi merupakan suatu konsep yang berkembang, di mana hal ini dapat dilihat dari perkembangan yang semula berasal dari perencanaan keuangan yang kemudian berubah menjadi perencanaan berbasis ramalan, dan kemudian menjadi manajemen strategi.
Menurut pandangan Wheelen dan Hunger (2004), manajemen strategi merupakan perkembangan lebih lanjut dari kebijakan bisnis. Perbedaan dari manajemen strategi dengan manajemen bisnis adalah : kebijakan bisnis lebih pada kegiatan manajerial umum yang berorientasi dan cenderung melihat pada sisi internal organisasi dengan tujuan untuk mengintegrasikan semua aktifitas manajerial yang ada. Sedangkan manajemen strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang. Manajemen strategik memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan kebijakan bisnis.
Wheelen dan Hunger (2004) menyatakan bahwa manajemen strategi mencakup empat elemen yang meliputi :
(1). Pemindaian lingkungan (environmental scanning),
(2). Perumusan strategi (strategy formulation),
(3). Penerapan strategi (strategy implementation), dan
(4). Evaluasi dan pengendalian (evaluation and control).
Sedangkan manfaat dari manajemen strategi menurut Wheelen dan Hunger (2004) adalah:
(1). Pemahaman yang lebih baik atas visi organisasi,
(2). Fokus yang lebih tajam pada apa yang secara strategis lebih penting bagi organisasi,
(3). Meningkatkan pemahaman akan situasi yang terus berubah dengan cepat.

PT. HM. Sampoerna juga teguh menjalankan program tata kelola perusahaan yang baik dan ditujukan untuk melindungi seluruh pemangku kepentingan Sampoerna. Komitmen tersebut diwujudkan dengan mengembangkan dan menjaga standar kepatuhan, perilaku tanggung jawab dan integritas yang tertinggi di seluruh lapisan organisasi Sampoerna.
Sampoerna menetapkan standar kepatuhan dan integritas yang sangat tinggi dalam menjalankan usaha. Aturan berperilaku (code of conduct) yang diterapkan pada seluruh afiliasi Philip Morris International Inc., termasuk Sampoerna, dikomunikasikan kepada seluruh karyawan Sampoerna. Program pelatihan diadakan secara berkala dan partisipasi karyawan diawasi dengan seksama.
  1. Peran Teknologi Informasi dalam Manajemen Strategik

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Terdapat tiga sasaran utama dari upaya penerapan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi dalam suatu organisasi. Pertama, memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomatisasi berbagai proses yang mengelola informasi. Kedua, meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan. Ketiga, memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan mengubah gaya dan cara berbisnis (Ward and Peppard, 2002).
Perencanaan strategis Teknologi Informasi mempelajari pengaruh Teknologi Informasi terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis Teknologi Informasi juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi Teknologi Informasi dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif (Ward & Peppard, 2002).
Beberapa karakteristik dari perencanaan strategis Teknologi Informasi antara lain adalah adanya misi utama: keunggulan strategis atau kompetitif dan kaitannya dengan strategi bisnis; adanya arahan dari eksekutif atau manajemen senior dan pengguna; serta pendekatan utama berupa inovasi pengguna dan kombinasi pengembangan bottom up dan analisa top down (Pant & Hsu, 1995).
  1. Peran CIO dalam Suatu Perusahaan

CIO merupakan salah satu eksekutif tingkat puncak perusahaan, bertanggung jawab atas salah satu area fungsional utama jasa informasi. CIO merupakan anggota komite eksekutif dan bekerja sama dengan para eksekutif lain dalam perencanaan strategis. Rencana bisnis strategis menyatukan informasi sebagai sumber daya yang perlu digunakan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, dan didukung oleh suatu rencana strategis untuk sumber daya informasi (McLead dan Schell, 2004). Di dalam buku “Information Systems Management in Practice”, Ralph Sprague beserta rekannya Barbara McNurlin menjabarkan bahwa setidaknya ada lima fungsi utama CIO di sebuah perusahaan (Sprague et.al., 1993), yaitu:

  1. Memahami Bisnis; tugas pertama dan utama yang merupakan tanggung jawab eksekutif lain dalam jajaran direksi adalah mempelajari dan memahami secara menyeluruh dan mendetail bisnis yang digeluti perusahaan.
  2. Membangun Citra Divisi; tugas kedua yang menjadi tanggung jawab seorang CIO adalah membangun kredibitilitas direktorat sistem informasi yang dipimpinnya. Hal ini sangat penting mengingat banyak sekali karyawan yang menilai bahwa penggunaan sistem informasi secara strategis merupakan ciri perusahaan di masa mendatang, bukan saat ini
  3. Meningkatkan Mutu Penggunaan Teknologi; melihat bahwa keberadaan teknologi informasi ditujukan untuk meningkatkan kualitas kinerja SDM (employees empowerment), seorang CIO memiliki tugas untuk memasyarakatkan teknologi informasi agar dipergunakan secara aktif untuk para karyawan perusahaan. Selain pemberian program-program pelatihan (training) yang bersifat edukatif, diperlukan suatu strategi untuk membuat karyawan tertarik belajar lebih jauh dan memanfaatkan teknologi informasi yang ada.
  4. Mencanangkan Visi Teknologi Informasi; tugas selanjutnya bagi seorang CIO adalah untuk menentukan visi perusahaan melalui pemanfaatan sistem informasi di masa mendatang. Seorang eksekutif senior yang baik, adalah yang selalu bersifat proaktif.
  5. Pengembangan Sistem Informasi; misi terakhir dari seorang CIO tentu saja membuat semua hal yang ada di atas menjadi nyata, yaitu merencanakan dan mengembangkan arsitektur sistem informasi perusahaan, yang terdiri dari komponen-komponen seperti software, hardware, brainware, proses dan prosedur, infrastruktur, standar, dan lain sebagainya. Secara berkesinambungan, seorang CIO harus dapat mengutilisasikan sistem informasi yang dimiliki perusahaan saat ini secara optimum, sejalan dengan rencana pengembangannya di masa mendatang.

PT HM Sampoerna Tbk. Mempunyai visi terkandung dalam “Falsafah Tiga Tangan”. Falsafah tersebut mencerminkan lingkungan usaha dan peranan Sampoerna di dalamnya. Masing-masing dari ketiga ”Tangan” tersebut mewakili: perokok dewasa; karyawan dan mitra bisnis; serta masyarakat luas. Ketiganya merupakan pemangku kepentingan Sampoerna dalam mencapai visi sebagai perusahaan paling terkemuka di Indonesia. Kami menjangkau ketiga pihak ini dengan cara sebagai berikut:
1.      Menyediakan produk-produk berkualitas tinggi bagi perokok dewasa dengan kategori harga pilihan mereka
Sampoerna berkomitmen penuh untuk memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi perokok dewasa. Ini dicapai melalui penawaran produk yang relevan dan inovasi untuk memenuhi selera perokok dewasa yang dinamis.
2.      Memberikan kompensasi yang kompetitif dan lingkungan kerja yang baik bagi karyawan dan membina hubungan baik dengan mitra usaha
Karyawan adalah aset terpenting Sampoerna. Kompensasi, lingkungan kerja dan peluang yang baik untuk pengembangan karir dan diri adalah kunci utama dalam membangun motivasi dan produktivitas karyawan. Di sisi lain, mitra usaha Sampoerna juga berperan penting dalam keberhasilan Perseroan dan kami mempertahankan kerja sama yang erat dengan mereka untuk memastikan vitalitas dan keberlangsungan mereka.
3.      Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas.
Kesuksesan Sampoerna tidak terlepas dari dukungan masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan dan kontribusi Perusahaan, kami memfokuskan pada kegiatan Akses terhadap Pendidikan, Peluang Ekonomi, Pemberdayaan Perempuan, serta Tanggap Bencana dan Kesiapsiagaan.
Selain itu, PT HM. Sampoerna Tbk. juga mempunyai misi yaitu menawarkan pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia. Hal ini PT HM Sampoerna Tbk. lakukan dengan senantiasa mencari tahu keinginan konsumen, dan memberikan produk yang dapat memenuhi harapan mereka. PT HM Sampoerna Tbk. bangga atas reputasi yang PT HM Sampoerna Tbk. raih dalam hal kualitas, inovasi dan keunggulan.


















BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari semua analisis di atas, penulis menarik beberapa kesimpulan, yang meliputi:
1.      Aplikasi sistem informasi eksekutif yang ada pada PT. HM. Sampoerna Tbk. mempermudah dan mempercepat pencarian informasi tentang persediaan barang, penjualan, marketing, dan sales
2.      Aplikasi sistem informasi eksekutif yang ada pada PT. HM. Sampoerna Tbk. mempermudah dan mempercepat proses pembuatan laporan.
3.      Mendukung kinerja PT. HM Sampoerna dengan memberikan fasilitas aplikasi yang lengkap.
4.      PT Sampoerna menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat Strategy harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah sepatutnya raja harus dipenuhi kebutuhannya dan keinginannya.
5.      Dengan manajemen yang tepat, PT. HM. Sampoerna menjadi perusahaan manufaktur sigaret yang sukses.
4.2 Saran

1.      Teknologi informasi membuat top management mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat karena data perusahaan dapat diakses setiap waktu.
2.      Teknologi informasi dibutuhkan dalam seluruh proses bisnis tanpa kecuali, sehingga sudah menjadi keharusan untuk mengimplementasikan teknologi informasi di perusahaan.
3.      Peningkatan efektivitas dan efisiensi perusahaan dapat dilakukan dengan pemberdayaan teknologi informasi dengan hasil yang signifikan.


4.      Peningkatan sumber daya manusia yang telah direncanakan supaya dapat bersaing dengan perusahaan sigaret yang lain.






















DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Penerapan IS Bank Mandirihttp://lestanto.blogspot.com/2008/09/penerapan-is-bank-mandiri.html [25 Februari 2012]
Anonim. 2009. Peranan TI Dalam Organisasi Perusahaanhttp://jane.blog.uns.ac.id/2009/11/17/peranan-it-dalam-organisasi-perusahaan/ [25 Februari 2012]
Anonim. 2011. PT SAMPOERNA berserta software-softwarenyahttp://georgetimothy.blogspot.co.id/2011/10/pt-sampoerna-berserta-software.html [24 Januari 2017]
Earl, E. Peter.2002Information, Opportunism and Economic Coordination. Cheltenham
Kirom, Juli Misbakhul. 2014. Implementasi Model Sistem pada Perusahaan PT HM Sampoernahttp://julimkirom.wordpress.com/2014/02/20/implementasi-model-sistem-pada-perusahaan-pt-hm-sampoerna/ [24 Januari 2017]
O’Brien JA, 2007. Management Information Systems :Managing Information Technology in the E-Business Enterprises. 10th Edition, Irwin Inc. Boston, 2007.
O’Brien JA. 2007. Management Information Systems :Managing Information Technology in the E-Business Enterprises. 10th Edition, Irwin Inc. Boston, 2007.
McLead, Jr Raymond dan George P. Schell.2004Management Informastion System, 9th edition. Prentice Hall, Inc.
Mengko, Richard, 2001. Memanfaatkan Teknologi Informasi: Pentingkah hal ini bagi generasi mendatang?http://www.lppm.itb.ac.id/bp/august/2001/ suplement.htm [25 Februari 2012]

Related Posts: